Merayakan Imlek dengan beberapa Tradisi Leluhur - SDH Daan Mogot
top of page

Merayakan Imlek dengan beberapa Tradisi Leluhur - SDH Daan Mogot



Perayaan imlek menjadi momen ajang berkumpulnya keluarga besar bagi keluarga Pak Cahyo dan Pak Stanley

Apakah Anda merayakan imlek? Sama halnya dengan keluarga Pak Cahyo (ortu dari Nixie-12A4 dan Felice-8C) & Pak Stanley (ortu dari Gerardus-7E dan Benedict-5D). Meskipun cara merayakannya berbeda tetapi memiliki esensi yang sama.


Perayaan imlek menjadi momen ajang berkumpulnya keluarga besar bagi keluarga Pak Cahyo dan Pak Stanley. Ada tradisi-tradisi yang masih dijalankan untuk menyemarakkan imlek di keluarga besar mereka. Tepat pada hari imlek, anggota keluarga yang tertua adalah yang pertama kali dikunjungi. Di sanalah keluarga lainnya juga ikut berkumpul bersama. Bisa bayangkan keramaian dan kemeriahan ketika semua anggota keluarga besar berkumpul?


Seperti biasa, bagi angpao menjadi bagian terfavorit anak-anak (yang mungkin tidak untuk orang tuanya 😊). Mereka memberikan salam kepada keluarga yang sudah menikah dan mengucapkan kalimat ”kiong hi” sambil mengepalkan tangan di dada. Hal ini dilakukan sebagai tanda hormat dan salam kepada yang memberi. Bagi keluarga Bapak Stanley, pemberian angpao dilakukan dengan cara yang sedikit berbeda. Anak-anak yang menerima angpao duduk bersujud di kaki anggota keluarga pemberi angpao. Pemberi angpao bukan hanya sekedar memberi angpao, tetapi juga mengucapkan kata-kata berkat kepada anak yang menerima angpao. Sungguh indah bukan?




Dresscode saat berkumpul juga memberi sentuhan atmosfer yang berbeda

Dresscode saat berkumpul juga memberi sentuhan atmosfer yang berbeda. Baju berwarna cerah dengan dominasi merah yang menjadi salah satu simbol keberuntungan yang dipercaya membawa berkat dalam kehidupan. Tidak selalu harus warna merah. Kali ini Pak Cahyo dan Bu Lik Chin mengenakan pakaian serba kuning. Warna kuning nan cerah, dipercaya sebagai simbol keceriaan dan kemeriahan yang selalu menjadi harapan di setiap awal tahun baru.


Masih ada keseruan lainnya. Kudapan! Pak Cahyo & Pak Stanley menjelaskan bahwa setiap kudapan yang dihidangkan sangat bermakna. Kue lapis melambangkan rejeki yang berlapis-lapis. Kue keranjang dengan teksturnya yang lengket memberi arti keeratan dalam hubungan keluarga. Kue mangkok yang mekar dan berwarna pink adalah simbol kemakmuran. Buah jeruk yang berwarna kuning cerah keemasan memiliki arti kekayaan. Permen dan coklat yang rasanya manis menambah kebahagiaan dalam kehidupan dengan mangalami peristiwa-peristiwa yang manis.


Kudapan lain adalah Yee Sang/Yu Sheng/鱼生! Sajian Yee Sang, yaitu salad khusus tahun baru Imlek, menjadi simbol harapan dan kesuksesan bersama di tahun yang baru. Cara menikmati Yee Sang terbilang seru, unik dan menghebohkan. Setiap anggota keluarga duduk bersamaan mengaduk semua sayuran yang ada di dalam Yee Sang dan mengangkatnya setinggi mungkin menggunakan sumpit. Sebelum diaduk, Yee Sang diberi toping berbagai taburan (seperti ikan segar, lobak, wortel, saus, dll). Masing-masing taburan memiliki arti yang mendalam. Seperti ikan (鱼 = yu), homofon dengan berkelimpahan (余 = yu).  Sambil menabur toping yang ada, setiap anggota keluarga mengucapkan kata-kata berkat sesuai dengan toping yang sedang ditabur. Setelah itu, mereka makan dengan keceriaan, tawa, dan kebersamaan.


Happy Chinese New Year untuk seluruh Komunitas SDH DM! 祝你新年, 平安喜乐 (zhu ni xin nian, ping an xi le)


bottom of page